Sekilas
komunikasi massa
Komunikasi
massa merupakan proses komunikasi yang terjadi antar manusia dengan menggunakan
media massa. Bertujuan agar para pendengar, pembaca, dan penikmat media
massa dapat memahami secara serempak maksud isi pesan yang disampaikan oleh
komunikator, baik pesan dari pribadi maupun pesan mewakili instansi atau suatu
lembaga.
Sehubungan dengan komunikasi massa yang ada pada saat
ini, ada beberapa poin yang menarik untuk diketahui para pembaca, mulai dari
definisi, unsur apa saja yang harus dipenuhi untuk mewujudkan komunikasi massa?
ciri-ciri komunikasi massa, teori apa saja yang digunakan dalam komuni kasi
massa? sampai kepada efek yang terjadi berhasil atau tidaknya tujuan dari
komunikasi massa.
Rincian komunikasi massa
·
Definisi Komunikasi
Komunikasi
massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan
kepada khalayak banyak (publik).
Organisasi
- organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan memengaruhi
dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka
hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media
menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat.
Dalam
komunikasi masa, media masa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi,
memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak.
(terjadi
bila berhasil atau tidaknya satu proses komunikasi massa.
Menurut
Joseph A. Devito dalam bukunya, Communicology: An Introduction to the Study
of.communication, yaitu komunikasi massa dapat diartikan dalam dua hal:
1.
komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada khalayak yang luar
biasa banyaknya, namun tidak juga terfokus pada seluruh penduduk. Hanya
pendudukan yang tidak dapat dihitung saja;
2.
Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar audio dan
visual (surat kabar, majalah, televisi, radio, buku, dll).
Ahli
psikolog sosial juga mengartikan Komunikasi massa sebagai proses komunikasi
yang dilakukan depan khalayak banyak (publik), baik melalui seorang orator
pidato, ceramah, tabligh, maupun melalui media massa seperti surat kabar,
majalah, televisi, radio, bahkan film sekalipun dapat membentuk satu komunikasi
massa.
Namun para
ahli komunikasi membuat suatu batasan komunikasi massa dapat terjadi bila
“hanya” menggunakan media massa saja.
Dengan
adanya media, dapat mempermudah pembawa pesan untuk menyampaikan pesan serempak
kepada publik. Oleh karena itu peran media massa menggunakan bahasa yang tidak
memicu perdebatan sebagai penyalur pesan sangat berpengaruh dalam pergerakan
komunikasi guna menumbuh kembangkan dampak positif antar masyarakat.
Contoh
efek kognitif
Efek
ini berkaitan dengan pikiran, nalar, atau rasio. Misalnya komunikasi
menyebabkan orang yang semula tidak tahu menjadi tahu,
yang semula tidak mengerti menjadi mengerti, atau yang semula tidak sadar
menjadi sadar.
Contoh
Seseorang
mendapat iformasi dari televisi, bahwa “Robot Gedek” melakukan sodomi dengan
anak laki-laki dibawah umur. Penonton televisi yang asalnya tidak tahu menjadi
tahu tentang peristiwa tersebut. Disini pesan yang disampaikan oleh
komunikatorditunjukkan kepada pemikiran komunikan. Dengan kata lain, tujuan
komunikator hanya berkisar pada upaya untuk memberitahu saja.
Contoh
efek Afektif
Efek ini leih tinggi dari efek kognitif.
yaitu efek yang berhubungan dengan perasaan. Misalnya, komunikasi menyebabkan orang yang
semula merasa tidak senang menjadi senang, yang semula sedih menjadi gembira,
atau yang semula merasa takut atau malu menjadi berani.
Contoh
1:
setelah
kita mendengar atau membaca informasi kawakan dari artis “Roy Marten” dipenjara
karena kasus penyalah gunaan narkoba, maka dalam diri kita muncul rasa iba,
sedih atu juga bisa senang. Perasaan sebel, jengkel atau marah dapat diartikan
perasaan kesal terhadap perbuatan Roy Marten. Sedangkan perasaan senang adalah
perasaan lega dari para pembenci artis dan kehidupan hura-hura yang senang atas
tertangkapnya para public figure yang cenderung hidup hura-hura. Adapun rasa
iba atau kasihan dapat juga diartikan sebagai keheranan khalayak mengapa dia
melakukan perbuatan tersebut.

Contoh
2: Film
sedih akan mengharukan apabila kita menontonnya dalam keadaan sedang mengalami
kekecewaan. Adegan-adegan lucu akan menyebabkan kita tertawa terbahak-bahak
nila kita menontonnya setelah mendapatkan keuntungan yang disangka-sangka.
Contoh
efek Konatif
yaitu efek yang menimbulkan niatan untuk berperilaku
tertentu, dalam arti kata melakukan suatu tindakan atau kegiatan yang bersifat
fisik atau jasmaniah.
Contohnya, komunikasi
menyebabkan siswa yang semula malas belajar menjadi rajin, atau
orang yang semula perokok menjadi tidak merokok.
Ketiga efek di atas saling berhubungan satu sama lain. Efek konatif tercapai jika efek kognitif dan afektif sudah tercapai. Komunikasi akan berhasil secara efektif apabila komunikator menggunakan bahasa yang baik dan benar, dan dapat dimengerti; pemberi pesan adalah orang yang dapat dipercaya; pesan yang disampaikan adalah sesuatu yang berguna; pesan disampaikan secara jelas, menarik, dan objektif; menggunakan media atau sarana atau lambang-lambang atau ekspresi tubuh yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi; ada keserasian antara pemberi dan penerima pesan; dan ada lingkungan atau suasana yang cukup mendukung.
Ketiga efek di atas saling berhubungan satu sama lain. Efek konatif tercapai jika efek kognitif dan afektif sudah tercapai. Komunikasi akan berhasil secara efektif apabila komunikator menggunakan bahasa yang baik dan benar, dan dapat dimengerti; pemberi pesan adalah orang yang dapat dipercaya; pesan yang disampaikan adalah sesuatu yang berguna; pesan disampaikan secara jelas, menarik, dan objektif; menggunakan media atau sarana atau lambang-lambang atau ekspresi tubuh yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi; ada keserasian antara pemberi dan penerima pesan; dan ada lingkungan atau suasana yang cukup mendukung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar