Kamis, 18 Desember 2014

Desain Perpustakaan Modern



Seiring berkembangnya teknologi di dunia, maka pengembangan sistem computer perpustakaan dari yang manual untuk mengikuti perkembangan zaman maka perlu untuk dikembangkan menjadi suatu system yang berbasis otomasi sistem. System ini memudahkan para pengguna yaitu khususnya para pengelola perpustakaan untuk lebih mempermudah system peminjaman,pengembalian,serta pendataan buku deng otomatis. Otomasi System juga berkaitan dan berhubungan dengan sistem komputer perpustakaan berbasis internet atau yang sering disebut digital library atau yang dinamakan Perpustakaan Modern. Pengertian sistem otomasi perpustakaan disini adalah memanfaatkan komputer dan sarana teknologi lainnya secara terpadu untuk beragam aktifitas rutin di perpustakaan (pengadaan, pengolahan, pelayanan penelusuran dan transaksi sirkulasi) dalam rangka meningkatkan mutu layanan perpustakaan.

Perpustakaan Modern didefinisikan sebagai elektronik perpustakaan, yang dimana bisa di artikan bahwa Perpustakaan Modern adalah kombinasi dari layanan, arsitektur, seperangkat sumber daya informasi, database teks, angka, grafik,suara, video, dll, satu set alat dan kemampuan untuk menemukan, mengambil dan memanfaatkan informasisumber daya yang tersedia (Borgman, 2000). Adapun definisi lain Perpustakaan Modern adalah : Sebuah perpustakaan digital adalah layanan informasi di mana semua sumber daya informasi yang tersedia dalam bentuk processable komputer dan fungsi akuisisi, penyimpanan, pelestarian, pengambilan, akses dan tampilan dilakukan melalui pengguna teknologi digital (Oppenheim dan Smithson, 1999,97)
Menurut IEEE Workshop on Intelligent Access to On-line Digital Libraries (Gradney et al., 1994). Sebuah Perpustakaan Modern adalah satu himpunan komputasi digital, penyimpanan mesin komunikasi bersama dengan konten dan software yang dibutuhkan untuk mereproduksi, meniru dan memperluas layanan yang diberikan oleh perpustakaan konvensional berdasarkan kertas dan bahan lain berarti pengumpulan, katalogisasi, mencari dan menyebarkan informasi.







perpustakaan modern yang sudah menggunakan sistem otomasi dalam
operasionalnya serta mempunyai koleksi bahan pustaka sebagian besar dalam bentuk format digital yang disimpan dalam arsitektur komputerisasi dan bisa diakses melalui komputer. Koleksi dari perpustakaan digital adalah dokumen digital umumnya terdiri dari lima jenis yaitu teks, gambar, suara, gambar bergerak (video), dan grafik. Hal-hal yang mendasari perancangan perpustakaan digital diantaranya adalah Knowledge society, Knowledge management, Knowledge Creation, dan Knowledge Management System. Rancangan dasar dari perpustakaan digital meliputi dua bidang yaitu digitalisasi dokumen dan pembangunan basis data.
Proses perancangan Perpustakaan Digital meliputi Struktur rancangan, konfigurasi six-ware (software, hardware, netware, dataware, brainware, environmentware), implementasi, dan evaluasi seluruh jaringan. Standarisasi Perpustakaan Digital
meliputi six-ware, koleksi digital, pengumpulan konten digital, proses scanning, inisial penamaan unit, isi file, tatanama file dan folder, keamanan koleksi digital, peminjaman koleksi digital, dan pertukaran data. Beberapa masalah dalam Perpustakaan Digital diantaranya ialah dalam digitalisasi dokumen dan masalah hak cipta.

Rancangan Desain Perpustakaan Modern

A.    Konsep Makro

\Konsep makro yang diterapkan pada interior ‘C2O Library. Cinematheque. Cafe’ bersumber pada penyelesaian  permasalahan yang terjadi pada objek desain. Dari analisa yang dilakukan terdapat dua aspek permasalahan yang harus diselesaikan yaitu aspek identitas objek desain dan aspek kenyamanan. Pada skema konsep desain, Post Modern merupakan  langgam yang dapat menjawab kedua permasalahan tersebut. Langgam Post Modern memiliki beberapa ciri khusus.
 Diantara ciri tersebut dipilih ciri yang dapat menjawab permasalahan pencitraan dan kenyamanan  objek desain yaitu :
 - Post Modern sebagai konsep pencitraan Ciri Ideologis  Popular Pluralist
- Tidak terkait oleh aturan atau  kaidah tertentu, tetapi mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Ciri Stylistic Pro Organik and apllied ornament
 - Mencerminkan kedinamisan sesuatu yang hidup dan dekoratif Pemilihan ciri tersebut didasarkan  pada perwujudan identitas yang dapat mewakili visi & misi objek desain sebagai ruang publik untuk berinteraksi sosial secara cerdas yang dikemas unik dengan menggabungkan nilai edukasi dan entertainment didalamnya. Selain itu kedua ciri tersebut memperlihatkan sisi fleksibilitas dan kedinamisan yang dapat mewakili karakter generasi muda dan kreatif dari pengguna C2O Library.Cinematheque.Cafe. Konsep Pencitraan dengan langgam post modern akan dimunculkan dalam interior ruangan untuk membentuk suasana melalui bentukan furniture,elemen estetis, pemilihan material dan konsep warna pada tiap ruang.
• Post Modern sebagai konsep kenyamanan Ciri ide rancangan Post Modern space - Memperlihatkan pembentukan ruang dengan mengkomposisikan komponen bangunan itu sendiri. Difokuskan pada rancangan spatial interpretation, dimana dua atau lebih ruang dapat digabung secara overlap dan saling bertemu.
Aliran post modern space mencoba mendefinisikan ruang lebih dari sekedar ruang abstrak dan menghasilkan arti ganda, keanekaragaman dan kejutan. Pemilihan konsep kenyamanan dengan menggunakan ciri ide rancangan Post Modern Space didasarkan  pada sifatnya yang memberi keleluasaa pada ruang  tanpa  membuat batasan yang masif dan bersifat kaku. Hal tersebut dapat membentuk interpretasi tersendiri  pada  pengguna yang dapat menghapus kesan kaku dan formal pada perpustakaan. Dengan  pembentukan suasana yang berbeda dalam satu ruang  melalui komponen ruang itu sendiri dapat memberi kesan leluasa fleksibel dan dinamis pada ruangan.

B. Konsep Mikro
1. Konsep Post
 Modern merupakan kebalikan dari modern, dengan kata lain Post Modern berlandaskan pada teori deskonstruktive. Dalam langgam post modern, bentukan yang digunakan lebih bersifat acak dan tidak wajar. Banyak digunakan bentukan yang berkesan flekseksibel dengan lengkungan, geometri, kurva dan garis – garis non fungsional. Dari bentukan yang fleksibel tersebut membuat bangunan Post Modern lebih dinamis. Bentukan tersebut tidak selalu bersifat struktural, seringkali bersifat dekoratif dengan perulangan, menggunakan warna dan material bangunan yang inovatif.  Apabila bentukan dasar  dari Post Modern dikaitkan dengan kebutuhan dari objek desain maka akan dapat ditarik konsep dari  penentuan pola bentuk, antara lain :
Bentukan tersebut memiliki ciri yang dapat mewakili kebutuhan dari objek desain baik yang bersifat identitas maupun kenyamanan yaitu :
 1. Mencerminkan kedinamisan sesuatu yang hidup yang sesuai dengan karakteristik pengunjung yang mayoritas generasi muda.
2.     Memiliki estetika pola perulangan, berkelanjutan, bentukan asimetris dan lengkung yang berkesan bebas.
 3.     Merupakan  perwujudan bentuk dari post modern yang fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan/situasi sekitarnya.

 2. Konsep Warna
 Warna merupakan komponen penting yang tidak dapat dipisahkan dari pembentukan konsep ruang. Penggunaan warna yang tepat untuk bangunan pendidikan, seperti sekolah dan perpustakaan, dapat meningkatkan aktivitas didalamnya. Konsep warna yang diterapkan adalah adalah konsep warna yang dapat menjawab permasalahan dari aspek kenyamanan dan  identitas.  Untuk penjabaran penerapannya sebagai berikut:

Warna dalam aspek kenyamanan
• Warna yang dapat memberi efek aktif Warna yang digunakan adalah warna-warna hangat yang dapat memberi stimulus untuk meningkatkan aktivitas dan lingkungan yang cerah.
 • Warna yang dapat memberi efek relaksasi Warna yang digunakan adalah warna-warna dingin yang cenderung memberi efek damai, menenangkan, menyegarkan dan privat.
• Warna pemantul cahaya Warna yang digunakan adalah warna dengan kemampuan memantulkan cahaya yang baik sehingga membantu efisiensi penyebaran cahaya alami untuk interior, memberi kenyamana saat membaca dan beraktifitas.
  Warna dalam aspek identitas Warna identitas : Warna yang dapat mewakili visi dan misi serta mewakili image dari pangsa pasar C2O yang mayoritas anak muda. Warna yang digunakan adalah warna gradasi dari hangat ke dingin yang memberi efek dinamis.\

Dalam desain interior perpustakaan, perencanaan desain interior ruang dan pembentukan suasana ruang sangat penting agar dapat memberikan kenyamanan, atmosphere belajar yang menyenangkan dan dapat mempengaruhi psikologi pengguna sehingga minat bacanya meningkat.
Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya minat baca di masyarakat adalah kurang terakomodasinya fasilitas-fasiitas penunjang di perpustakaan yang mempengaruhi ketertarikan dan animo terhadap keberadaan perpustakaan. Oleh karena itu dalam sebuah perpustakaan perlu dihadirkan fasilitas penunjang yang bersifat menghibur namun tetap dikemas dalam nuansa edukasi sehingga menarik animo dari masyarakat untuk datang membaca di perpustakaan. 


Paradigma masyarakat mengenai perpustakaan yang terkesan membosankan, kaku dan formal tidak mutlak dapat diselesaikan melalui perencanaan konsep interior, namun sedapat mungkin dari perancangan desain interior ini ditemukan alternatif konsep desain dengan mengusung konsep Post Modern sebagai solusi mengatasi kekakuan pada perpustakaan. Suasana yang diusung berkesan santai, nyaman, hangat dan kekeluargaan sehingga pengguna perpustakaan dapat merasa nyaman dalam berktivitas. 
Fenomena kurangnya minat baca banyak terjadi pada generasi muda, sehingga untuk meningkatkan kembali minat baca tersebut dimunculkan interior dengan pendekatan konsep Post Modern yang bebas, kreatif, dan out of the box sesuai dengan karakteristik generasi muda.
Perpustakaan digital adalah sarana untuk mengelola pengetahuan atau informasi dalam format digital yang memungkinkan antarmuka pengguna secra interaktif dan mendukung pengajaran, riset dan pendidikan seumur hidup.

Ruang Terpilih – Perpustakaan dan Ruang Baca  
 Pada area ini konsep Perpustakaan Modern diterapkan melalui konsep warna dan bentukan dari elemen interiornya. Bentukannya mengambil bentukan dengan lengkung yang bersifat fleksibel dan bebas. Pada area e-kios terdapat sofa dengan warna terang yang menjadikan sofa tersebut sebagai point of view. Perbedaan lantai antara area ekios dengan area baca sebagai pemisah ruang semu yang berguna untuk membedakan fungsi ruangnya tanpa harus membuat dinding penyekat. Dengan penerapan lantai ini secara tidak langsung membuat ruangan menjadi lebih luas dan tetap terbagi berdasarkan fungsinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar